Selasa, 03 November 2009

propagasi

Apabila kita berbicara tentang propagasi maka kita menyentuh pengetahuan yang berhubungan dengan pancaran gelombang radio. Seperti kita ketahui bahwa apabila kita transmit,
pesawat kita memancarkan gelombang radio yang ditumpangi oleh audio kita. Gelombang radio tadi diterima oleh receiver lawan bicara kita dan oleh receiver itu gelombang radionya di
hilangkan dan audio kita ditampung lewat speaker. Gelombang radio yang dipancarkan tadi berupa gelombang elektromagnetik bergerak menuruti garis lurus. Gelombang radio mempunyai sifat seperti cahaya, ia dapat dipantulkan,dibiaskan, direfraksidandipolarisasikan.


Kecepatan rambatannya sama dengan kecepatan sinar ialah 300.000 km tiap detik Da
pat kita Bayangkanbila gelombang radio bisa mengelilingi dunia, maka dalam satu detik bisa keliling dunia 7 kali.Kita ketahui bahwa dunia kita berbentuk bulat seperti bola, akan tetapi
pancaran gelombang radio high frequency dari Indonesia bisa sampai di Amerika Serikat ya
ng terletak dibalik bumi sebelah sana, padahal ia bergerak menuruti garis lurus.

Di angkasa luar, ialah di luar lapisan atmosphere bumi terdapat lapisan yang dinama
kan ionosphere. Ionosphere adalah suatu lapisan gas yang terionisasi sehingga mempunyai
muatan listrik, lapisan ini berbentuk kulit bola raksasa yang menyelimuti bumi. Lapisan ini
dapat berpengaruh kepada jalannya gelombang radio.Pengaruh­pengaruh penting dari ionos
phere terhadap gelombang radio adalah bahwa lapisan ini mempunyai kemampuan untukmembiaskan dan memantulkan gelombang radio. Kapan gelombang radio itu di pan tulkan dan kapan gelombang radio dibiaskan atau dibelokkan tergantung kepada frekuensinyadan sudut datang gelombang radio terhadap ionosphere.

Frekuensi gelombang radio yang mungkin dapat dipantulkan kembali adalah frekuensi yang berada pada range Medium Frequency (MF) dan High Frequency (HF). Adapun gelombang radio pada Very High Frequency (VHF) dan Ultra High Frequency (UHF) atau yang lebih tinggi, secara praktis dapat dikatakan tidak dipantulkan oleh ionosphere akan tetapi hanya sedikit dibiaskan dan terus laju menghilang ke angkasa luar. Gelombang radio yang menghila-
ng ke angkasa luar tadi dalam istilah propagasi dikatakan SKIP.

Readmore »»

antena penguat 3G



CEILING ANTENNA [CEILING ANTENNA]






CEILING ANTENNA [CEILING ANTENNA]



Description

CEILING ANTENNA adalah indoor antenna yg bekerja di Frequency (800 ~ 960) & (1710 ~ 2500) dapat di gunakan untuk rumah, toko, dan juga gedung. pengunaannya di sertai dengan repeater booster.
Applications
* GSM/CDMA/3G/2.4GHZ Wlan
* Indoor Signal Cover
* Signal Booster
* Multipoint IEEE 802.11b,g Wireless LAN
* Bluetooth
* Public Wireless Hostpot
* Wifi
* Wireless Video System
Features
* Low VSWR, Broadband
* Compact size, low profile
* Ceiling mount
* N female with pigtail

Technical Spesification
Model: TQJ-0825XTSI
Working System: (800 ~ 960) & (1710 ~ 2500)
Radio Frequency contact impedance: 50
VSWR: < 1.5
Gain: 2 ~ 3 dB
Max. Power: 100 Watt
Connector Type: N Female or Customization
Connector Place: Bottom
Dimension: 165 x 94 (mm)
Weight: 500 gram
Polarization: Vertical
Penggunaan CEILING ANTENNA:
* Basement/lantai dasar/ lantai satu bangunan (ruko, rumah, gedung, pabrik, stand toko, gedung parkir maupun gedung perkantoran.
* Kapal besar maupun perahu layar.
* Kereta api maupun mobil pribadi.
* Diwilayah hutan, pegunungan maupun pedalaman.
* Diantara wilayah perbatasan kota maupun negara.
* Mengurangi radiasi gelombang elektormagnetik pada otak kita.
* Dan tempat-tempat lain yang kekurangan sinyal atau tidak ada sinyal.

Readmore »»

Minggu, 01 November 2009

Karakteristik Gelombang radio



I. 1) Radio Link Characteristics
• Frekuensi adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik.
Kira mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu:
Kilohertz (kHz) ribu siklus
Megahertz (MHz) juta siklus
Gigahertz (GHz) milyard siklus
Terahertz (THz) ribu milyar sikus
• Panjang gelombang adalah jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter.
Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. Pada frekuensi 2.4GHz atau 2400MHz panjang gelombang sekitar 12.5cm. Panjang gelombang dapat dihitung menggunakan persamaan berikut:
Panjang Gelombang (meter) = 300 / Frekuensi (MHz)
Angka 300 datang dari kecepatan cahaya, karena sinyal radio di udara bergerak pada kecepatan cahaya. Kecepatan gelombang radio akan berbeda sedikit di metal.
Panjang gelombang sangat penting untuk di resapi terutama pada saat kita menginstalasi antenna. Untuk memperoleh radiasi sinyal radio yang optimal, sebaiknya antenna harus di install minimal 10 panjang gelombang jauh-nya dari permukaan yang dapat memantulkan sinyal radio. Untuk frekuensi 2.4GHz, permukaan yang dapat memantulkan harus berada pada jarak lebih jauh dari 1.2 meter.

• Daya Pemancar
Semua radio akan mempunyai daya pancar tertentu. Daya pancar ini menentukan energi yang ada sepanjang lebar bandwidth tertentu. Biasanya di ukur dengan salah satu satuan berikut:
dBm – daya relative terhadap satu (1) milliwatt
W – daya linier sebagai Watts
Hubungan antara dBm dan Watts dapat dihitung melalui persamaan berikut:
Daya (dBm) = 10 x log[Daya (W) / 0.001W]
Daya (W) = 0.001 x 10^[Daya (dBm) / 10 dBm]
Di dunia amatir radio, pemancar sering di sebut sebagai Tx, Daya pemancar sering di sebut sebagai "Tx Power". Di Indonesia, secara peraturan kita dibatasi untuk menggunakan maksimum TX power 100mW (20 dBm). Jika anda melanggar hal ini, maka anda akan di ancam oleh undang-undang telekomunikasi sebagai merusak system telekomunikasi dengan ancaman denda Rp. 600 juta dan atau penjara 6 tahun.
• Sensitivitas Penerima Radio
Rx adalah kependekan dari “Receive” atau penerima. Semua radio mempunyai titik minimal, dimana jika sinyal yang diterima lebih rendah dari titik minimal tersebut maka data yang dikirim tidak dapat di terima. Titik minimal sensitifitas RX didefinisikan dalam dBm atau W. Bagi sebagian besar radio, sensitifitas RX di definisikan sebagai level dari Bit Error Rate (BER). Biasanya kita mengunakan standard Bit Error Rate (BER) sama dengan 10^-5 (99.999%).
Pada peralatan WiFi, sensitifitas penerima ini biasanya dalam range -79 sampai -80-an dBm. Biasanya sinyal yang di terima lebih tinggi dari sensitifitas penerima dan akan berubah-ubah tergantung pada banyak factor.
Noise / derau harus jauh lebih rendah dari sensitifitas penerima. Para peralatan WiFi, noise / derau biasanya sekitar -90 sampai -96 dBm. Noise di definisikan sebagai sinyal yang tidak kita inginkan yang di terima oleh pesawat penerima kita.
• Penguatan Antenna
Pada system radio / wireless, kita menggunakan antenna untuk mengkonversikan gelombang listrik menjadi gelombang elektromagnetik yang akan merambat di udara. Penguatan antenna adalah besarnya penguatan energi yang dapat dilakukan oleh antenna pada saat memancarkan dan menerima sinyal. Penguatan antenna diukur dalam:
dBi: relative terhadap antenna isotropic (antenna titik).
dBd: relative terhadap sebuah antenna dipole.

Hubungan antara dBd dan dBi adalah sebagai berikut:
0 dBd = 2.15 dBi
Kita biasanya menggunakan dBi di perhitungan yang dilakukan.
• Redaman
Dalam sebuah sistem komunikasi radio ada banyak hal yang memungkinkan terjadinya redaman pada kekuatan sinyal. Beberapa diantaranya adalah kabel, konektor, anti-petir, udara (free space), maupun berbagai halangan lain seperti pohon. Semua ini akan menyebabkan turunnya kemampuan jika tidak di install dengan baik. Dalam system komunikasi “low power” seperti WiFi yang rata-rata hanya mempunyai daya pancar 30-100mW saja, maka setiap dB yang dapat kita hemat akan sangat penting artinya. Ingat “3 dB Rule”.
Untuk setiap 3 dB gain/loss kita akan double daya (gain) atau kehilangan setengah daya (loss). Contoh,
-3 dB = 1/2 daya (kehilangan setengah daya)
-6 dB = 1/4 daya (kehilangan seperempat daya)
+3 dB = 2x daya (double daya)
+6 dB = 4x daya (naik daya empat kali)
• Radiasi Daya Pancar
Daya yang dipancarkan dari antenna dapat di ukur dengan dua (2) cara yaitu:
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) dalam dBm
= daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBi]
Effective Radiated Power (ERP) dalam dBm
= daya di input antenna [dBm] + penguatan antenna [dBd]
Effective Isotropic Radiated Power (EIRP) biasanya kita gunakan. Kita biasanya membatasi EIRP sekitar 36dBm. Di Indonesia, kita mengadopsi batasan EIRP yang berbeda bagi sambungan Point-to-Point (P2P) dan sambungan Point-to-Multi-Point (P2MP), menjadi 36 dBm dan 30 dBm.
Contoh perhitungan daya Effective Isotropic Radiated Power (EIRP)

• Propagasi di Udara (Free Space)
Pada saat sinyal meninggalkan antenna, sinyal akan berpropagasi atau lepas ke udara. Antenna yang kita gunakan akan menentukan bagaimana propagasi akan terjadi. Pada frekuensi 2.4 GHz sangat penting sekali untuk menentukan agar jalur antara dua antenna ini tidak ada penghalang. Kita kemungkinan besar akan melihat adanya degradasi dari sinyal yang berpropagasi di udara jika ada hambatan di jalur. Pohonan, bangunan, tiang PLN, tower, gunung semua merupakan contoh dari penghalang.

Tetapi sebagian besar redaman dalam system wireless adalah redaman karena sinyal harus merambat diudara. Persamaan dari redaman Free Space (Free Space Loss / FSL) adalah sebagai berikut:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10F(MHz) + 20Log10D(km)
Free Space Loss pada jarak satu (1) km pada frekuensi 2.4 GHz adalah:
FSL(dB) = 32.45 + 20Log10(2400) + 20Log10(1)
= 32.45 + 67.6 + 0
= 100.05 dB
100+ dBm Free Space Loss (FSL) lumayan tinggi. Mengingat Effective Radiated Isotropic Power (EIRP) yang di ijinkan untuk terbang dari Antenna hanya 30-36 dBm. Oleh karenanya kita melihat sekitar –70 sampai –80 dBm daya yang di terima. Cukup sempit margin yang ada mengingat sensitifitas penerima hanya sekitar -85dBm.
• Line of Sight
Memperoleh Line of Sight (LOS) yang baik antara antenna pengirim dan antenna penerima sangat penting sekali baik untuk instalasi Point to Point dan Point to Multipoint. Ada dua (2) jenis LOS yang biasanya harus di perhatikan dalam instalasi, yaitu:
o Optical LOS – berhubungan dengan kemampuan masing-masing untuk melihat.
o Radio LOS – berhubungan dengan kemampuan penerima radio untuk “melihat” sinyal dari pemancar radio.

Readmore »»

Jumat, 22 Mei 2009

perkembangan elearning

Sejarah Perkembangan E-learning


E-learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illionis di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruktion) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan e-learning berkembang sejalan dengan perkembangan dan kemajuan teknologi. Berikut perkembangan e-learning dari masa ke masa :


Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan Audio) DALAM FORMAT
mov, mpeg-1, atau avi.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara masal.

Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.


Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar dan berukuran kecil.

Melihat perkembangan e-learning dari dari masa ke masa yang terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi, maka dapat disimpulkan bahwa e-learning akan menjadi sistem pemblajaran masa depan. Alasan efektifitas dan fleksibilitas akan menjadi alasan utama.

Readmore »»

membuat animasi dasar flas

Readmore »»

Selasa, 19 Mei 2009

Blumentals Easy GIF Animator

Blumentals Easy GIF Animator adalah sebuah software yang sangat simple dan mudah digunakan untuk membuat dan mengedit gambar animasi GIF. Dengan Easy GIF Animator anda dapat dengan mudah membuat gambar animasi, banner dan juga button dalam waktu yang singkat.

Anda dapat menggunakan fitur-fitur khusus untuk menambahkan efek visual yang menakjubkan dan mempersiapkan Anda untuk mempublikasikan animasi pada halaman web. Easy GIF Animator mendukung semua jenis GIF animasi dan menyediakan kompresi tinggi dan besar untuk kualitas gambar animasi GIF.

Readmore »»

software buat radio streaming

software yang diperlukan sbb:

• Shoutcast Server (http://www.shoutcast.com/download/serve.phtml#scdownload)
• Winamp (http://winamp.com/player/free.php)
• Shoutcast DSP Plugin (http://www.shoutcast.com/download/broadcast.phtml#plugdownload)

Readmore »»

teknik dasar animasi